Rhoma Irama dengan Soneta Group-nya  telah banyak mempersembahkan lagu-lagu bermutu untuk kita. Bahkan,  sebelum lahir Soneta Group pada 13 Oktober 1970 pun, Rhoma Irama telah  menyanyikan banyak lagu. Berdasarkan pengakuannya, Rhoma Irama telah  menciptakan sekitar 685 buah lagu. Dari 685 lagu ciptaan Rhoma Irama  tersebut, di sini hanya akan dipaparkan sebagian saja, karena  keterbatasan pengetahuan penulis tentang lagu-lagu beliau.
Berikut ini adalah lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Rhoma Irama dengan iringan musik oleh Soneta Group.
- ALBUM RHOMA IRAMA DAN SONETA GROUP (VOLUME I - XVI)
 

Soneta Volume I - Begadang- 1973 (Yukawi)
 Inilah debut album Soneta Group bersama Yukawi yang melejitkan hits Begadang. Dengan lirik dan beat  yang sederhana lagu Begadang menghantarkan Soneta Group bersama Pak  Haji dan Elvy Sukaesih ke gerbang kesuksesan. Konon sebetulnya yang  dijagokan adalah lagu Tung Keripit yang dinilai memiliki nilai lebih  dari segi aransemen musik dan beat lagu. Lagu Begadang sempat pula  direkam dan diedarkan oleh Remaco dengan artis Favourites Group pimpinan  A. Riyanto. Pada tahun 80-an, Group Jazz Karimata (kalau tidak salah)  pernah merekam lagu Begadang secara instrumental.
 Album Begadang merupakan kaset Indonesia pertama yang menyelipkan lirik lagu pada sampul/cover kasetnya.
  Cover kaset menampilkan foto Pak Haji yang berambut gondrong dan Elvy  Sukaesih berdiri di depan rumah dengan pakaian khas tahun 70-an.
Soneta Volume II -Penasaran- 1974 (Yukawi)

 Album ini melahirkan hits Penasaran. Lagu Teman sekilas sangat mirip dengan lagu Holiday-nya Bee Gees.
  Cover kaset gambar setengah badan yang diambil dari samping, Pak Haji  bersedekap berhadapan dengan Elvy S. yang juga bersedekap saling  berpandangan.
Soneta Volume III -Rupiah- 1975 (Yukawi)

1. Rupiah (Rhoma Irama)
7. Asal Sombong (Elvie S.)
  Album ini dirilis menjelang keberangkatan Pak Haji ke tanah suci. Cover  kasetnya keren. Pak Haji dan Elvy S. berdiri sejajar bertumpu pada  instrumen musik dengan busana merah menyala dan rambut yang dibiarkan  tergerai.
  Album ini menjadi puncak perseteruan antara Remaco dan Yukawi yang  saling mengklaim mempunyai hak kontrak atas Pak Haji, Elvy dan Soneta.  Bahkan saling perang iklan/somasi yang dimuat pada majalah Tempo. Album  ini juga merupakan album terakhir Elvy S. bergabung dengan Soneta dan  selanjutnya bersolo karir di bawah Remaco, seteru Yukawi. Lagu-lagu  dalam album ini malah direkam dan diedarkan oleh Remaco dengan penyanyi  Nanang Qosim (Qori’) dan mengganti judul lagu Rupiah menjadi Uang,  Birahi menjadi Nafsu dan Hello-hello menjadi Apa Kabar. Remaco mengaku  telah membeli lagu tersebut dari pihak Pak Haji. Pak Haji yang saat itu  sedang berada di karantina Haji sama sekali tidak mengetahuinya.  Belakangan diketahui ada kerabat Pak Haji yang menjual lagu tersebut  kepada Remaco.
  Semua lagu ciptaan Pak Haji kecuali lagu Beku yang diciptakan bersama  Yeyet (ada yang tahu siapa dan di mana Yeyet ini sekarang?)
  Lagu terakhir (Mengapa Merana) sepertinya tidak dibuat dan diiringi  oleh Soneta karena terasa sekali atmosfernya beda dengan atmosfer musik  Soneta.
Soneta Volume IV -Darah Muda- (Yukawi)

  Album ini adalah debut pertama Rita Sugiarto bergabung bersama Soneta.  Album ini merupakan kaset pertama yang memberikan hadiah kepada  pembelinya berupa sebuah poster yang berukuran sangat besar yang  bergambar Pak Haji yang sudah tidak gondrong lagi sepulang ibadah haji  dan Rita S. yang sedang melambaikan tangan.
Soneta Volume V -Musik- (Yukawi)

  Album ini adalah album terakhir Herman (Bass) dan Kadir (gendang)  bergabung dengan Soneta. Karena perbedaan prinsip keduanya mengundurkan  diri usai sebuah pertunjukan tour show di Jawa Timur.
  Herman dan Kadir kemudian membentuk OM. Sanita dengan penyanyi Teti  Safari, kemudian sempat bergabung dalam OM. Mahkota bersama Elvy  Sukaesih dan sempat pula bergabung dengan Tarantula-nya Camelia Malik  dan Reynold Panggabean. Penampilan mereka bersama Tarantula bisa  disaksikan pada film Colak-coleknya Camelia Malik.
 Tahun 2003 Herman kembali bergabung menggantikan Alm. H. Popong yang saat itu sakit keras.
 Cover kasetnya bergambar Pak Haji menyandang gitar dengan pakaian putih lengkap dengan sorbannya.
Soneta Volume VI -135.000.000- (Yukawi)

  Posisi gendang pada album ini diisi oleh H. Afif, yang awalnya adalah  musisi Rock Gafiyas dari Jawa Timur. Herman masih sempat mengisi bass  untuk album ini.
  Lagu 135.000.000 menjadi lagu favorit pilihan pemirsa yang  diselenggarakan oleh Radio Puspen Hankam ABRI, sedangkan Rhoma Irama dan  Rita S. meraih predikat penyanyi kesayangan pemirsa.
  Lagu 135.000.000 adalah satu-satunya lagu di Indonesia yang judulnya  berubah-ubah setiap tahun. Saya punya rekaman live Pak Haji  menyanyikannya menjadi 165.000.000 pada pertunjukan Indonesia Musik  Festival di Istora Senayan, menjadi 185.000.000 pada pertunjukan Semarak  Dangdut di Ancol dan belakangan menjadi 200.000.000.
 Cover album ini Pak Haji berjubah hitam mengadahkan tangan ke udara sambil menyandang gitar.
Soneta Volume VII -Santai- (Naviri)
 Pak Haji pada saat perilisan album ini menyebutnya sebagai funky dangdut. Indra Lesmana sangat suka lagu Santai yang menurutnya pada Majalah Mutiara tahun 1985 sebagai fusion. Group Band GIGI pernah membawakan lagu ini pada show-nya  di Amerika. Kolaborasi yang apik untuk lagu santai terjadi saat acara  Joged RCTI yang menampilkan kolaborasi Soneta dan DKSB-nya (alm.) Harry  Rusli yang menggandeng penyanyi jazz, Shania untuk duet bersama Pak  Haji. Kehebohan terjadi karena Harry Rusli membawa perabot makan mulai  dari piring, sendok sampai meja keatas panggung. Slank-pun pernah  membawakan lagu ini pada pertunjukan Slank dan Soneta di Sidoarjo. Di  tangan Slank, lagu Santai jadi makin nge-rock dan sangat asyik dinikmati.
  Cover album ini bergambar Pak Haji sedang memainkan Sitar India lengkap  dengan tumpukan gendang tabla-nya. Pada Album ini bass sudah mulai  diisi oleh H. Popong, rekan H. Afif di Band Gafiyas.
Soneta Volume VIII -Hak Azazi- (Yukawi)
2. Cape (Rhoma Irama/Rita S.)
  Menurut saya inilah awal revolusi dangdut ala Soneta. Raungan gitar Pak  Haji mulai dominan pada album ini. Sound Gitarnya sudah sangat mirip  Ritchie Blackmore. Saya paling suka permainan melody Pak Haji pada lagu  Buta dan Percuma. Sepertinya lagu Buta ini satu-satunya lagu yang  menggambarkan perasaan seorang tunanetra benar-benar menyentuh. Pada  lagu Ingkar, Pak Haji mencoba bergaya nge-rap pada beberapa bagian  syairnya. Lagu Kuraca mengingatkan saya pada lagu Dendang Riang yang  dibawakan Pak Haji tahun 70-an bersama OM. Purnama. Terobosan Pak Haji  bersama SONETA di album ini benar-benar berhasil dan hebat.
  Album ini sempat dilarang diiklankan di TVRI, bahkan mulai pada saat  itu Rhoma dan Soneta benar-benar diharamkan masuk TVRI meskipun hanya  lewat iklan. Alasan tertulisnya tidak pernah ada. Tetapi kemungkinan  karena kemenangan PPP yang didukung Pak Haji atas Golkar di DKI Jakarta  membuat merah muka para penguasa saat itu. Saya pernah membaca alasan  yang sangat menggelikan yaitu karena dangdut dianggap bukan budaya  nasional, bahkan menyuruh Pak Haji mengganti suara gendang dengan drum.  Apakah musik Pop itu budaya Nasional, sehingga bisa bebas wara-wiri  muncul di TVRI? Rhoma tetap tak bergeming, Soneta tetap eksis tanpa  TVRI. Meskipun begitu Pak Haji sempat pula merilis Album Pop bertajuk  Remaja dan Bulan dengan iringan Naviri Group.
  Cover kaset album ini bergambar Pak Haji dan Rita S. berjaket kulit  ketat saling menyandang guitar. Bagi yang jeli ternyata album ini  diedarkan dengan dua macam gambar cover yang berbeda meskipun dengan  nuansa dan pakaian yag sama.
Soneta Volume IX -Begadang- (II-Yukawi)

4. Siapa (Rita S.)
  Sepertinya album ini dibuat berbarengan dengan Volume VIII, karena pada  Volume VIII sudah tercatat lagu Hayo pada urutan terakhir tetapi  dicoret dengan tinta hitam. Album ini bergambar foto Pak Haji saat  tampil live show.
Soneta Volume X -Sahabat- (Yukawi)

  Ternyata revolusi belum berakhir. Lewat Album ini Soneta kembali  membuktikan keunggulannya dalam meramu musik Rock-Dangdut yang disebut  Pak Haji sebagai Dynamic  Dangdut. Perubahan terlihat jelas pada pukulan gendang H. Afif yang  kini dilengkapi drum. Juga raungan Hammond dan Farfisa-nya H. Riswan  pada lagu tersesat.
 Album ini merupakan album volume terakhir Rita S. bergabung dengan SONETA, dan untuk selanjutnya ber-solo karir mendirikan Jackta Group bersama suaminya Jacky Zimah dan melambungkan hits Jacky.
Album ini bergambar Pak Haji menyandang gitar dalam dua frame yang bersambungan.
Soneta Volume XI -Indonesia- (Yukawi)

  Album ini makin membuat merah telinga rezim korup Orde Baru. Korupsi  dan kesenjangan sosial digarap habis-habisan pada lagu Indonesia. Sampai  saat ini lagu Indonesia tetap aktual untuk dibawakan. “Yang kaya makin  kaya… yang miskin makin miskin…” tetap terjadi sampai saat ini. Bisa  dikatakan inilah lagu kritik sosial terbaik Pak Haji dan Soneta.
 Untuk pertama kalinya album Soneta dimulai dengan sapaan Assalamualaykum  kepada para penggemar. Album ini Pak Haji menggamit Nandani sebagai  penyanyi tamu menggantikan Rita Sugiarto. Lagu Takkan Lagi diambil dari  lagu film India yang berjudul sama yaitu Main Tulsi Tere Anggar Ki.
  Untuk pertama kalinya pula side B diisi tetap dengan lagu-lagu Soneta  setelah pada album-album sebelumnya Side B diisi oleh grup dangdut lain,  seperti: Meggy Z, Ruston Nawawi, dll.
 Album ini bercover foto Pak Haji berkaos kuning, menyandang gitar dengan latar bendera merah putih.
Soneta Volume XII -Renungan dalam Nada- (Yukawi)
  Untuk pertama kalinya memakai judul album yang tidak ada dalam deretan  lagu. Dibuka dengan intro musik layaknya pertunjukan panggung drama.  Pada album ini terdengar sekali gaya pukulan gendang H. Afif yang sangat  berbeda dengan pukulan gendang grup dangdut lainnya. Soneta makin  ekspresif di album ini. Pemilihan judul album sangat sesuai dengan  syair-syair lagu yang sangat sarat nilai dakwah.
  Pada album ini ada beberapa bafian bass yang dimainkan oleh Lucy  Angoman, bassist Soneta Girl karena kebetulan H. Popong cidera tangan.
 Cover album ini mengambil gambar dari satu scene adegan lagu Bimbang dalam film Sebuah Pengorbanan.
Soneta Volume XIII -Emansipasi Wanita?- (Soneta Record)
  Album ini merupakan album pertama yang diproduksi sendiri oleh Pak Haji  di bawah label Soneta Record yang mengambil alih Yukawi karena sudah  tidak aktif lagi. Album ini membawa pencerahan baru bagi musik Soneta.  Pak Haji memasukkan Brass Section  yang diisi oleh Dadi, Farid dan Yanto pada saxofone, alto sax dan  trompet. Penyanyi wanitanya pun pendatang baru yang diperkenalkan  langsung dalam album ini, yaitu Nur Halimah untuk membawakan lagu manis,  Nasib Bunga.
  Sayangnya album spektakuler ini harus terkena imbas peceraian Pak Haji  dengan Ibu Veronica yang sempat membuat banyak penggemar kecewa, bahkan  ada beberapa yang membakar koleksi kaset-kaset Sonetanya (tapi akhirnya  pada nyesel tuh!).  
  Album ini sangat kaya dalam aransemen musik dan kuat dalam syair  lagu-lagunya. Pak Haji mengangkat tema Emansipasi yang belum pernah  diangkat oleh musisi Indonesia sampai saat ini. Saya paling suka syair  lagu Nilai Sehat, maknanya dalam sekali. Album ini sempat dirilis ulang  tetapi dengan mengangkat lagu Modern sebagai judul utamanya.
 Pada kaset 17 lagu Soundtrack film Rhoma Irama keluaran Naviri lagu Modern sempat diganti syairnya yaitu pada syair :
1.
 ” Mari membangun…ngun Negara… ra
Dengan landasan…. san Agama” diganti menjadi:
 ” Mari membangun…ngun Negara…ra
Mari amalkan…kan Agama”
2.
 ” Memakai jilbab rapi sopan dan beradab diganti menjadi:
Dan berbusana rapi sopan dan beradab…
 Cover album ini sangat bagus, dibuat hitam putih dengan fokus wajah close-up Pak Haji dengan pedang di tengah wajah yang membagi warna wajah Pak Haji Hitam dan putih.
Soneta Volume XIV -Judi- (Maa Record)
5. Roda Kehidupan (Rhoma Irama)
  Album ini adalah pecahan album soundtrack film Nada-nada Rindu yang  keseluruhan berisi 8 lagu dan mungkin atas perhitungan bisnis dibagi  menjadi dua album. Sejatinya album ini hanya berisi 2 lagu yang bukan  soundtrack film yaitu Penyakit Cinta dan Harga Diri. Untuk album ini Pak  Haji kembali menggamit Riza Umami pada vokal pendamping. Memang secara  power suara Riza Umami lebih kuat dibanding Nur Halimah yang sangat  cocok untuk lagu-lagu slow/lembut.
  Lagu Judi menjadi titik awal kemunculan kembali Soneta di TVRI setelah  dicekal selama 11 tahun, sejak tahun 1977. Lagu Judi muncul pertama kali  di TVRI pada tanggal 8 Mei 1988 pada acara Kamera Ria.
 Pada film Nada-nada Rindu syair lagu Judi tidak sama dengan yang dibawakan dalam kaset yaitu:
Kaset :
Apapun nama dan bentuk judi….semuanya perbuatan keji
Apapun nama dan bentuk judi….jangan dilakukan dan jauhi
Film:
Kalau orang sudah gila judi….uang belanja pun di kebiri
Kalau orang sudah gila judi….tak punya uang bisa mencuri
Cover album ini Pak Haji menyandang guitar dengan latar belakang kartu domino.
Soneta Volume XV -Gali Lobang Tutup Lobang- (MSC Record)
  Walaupun sudah boleh muncul lagi di TV, tetapi album ini tidak pernah  dipromosikan di tv, oleh karena itu tidak ada video klip album ini.
 Album ini merupakan album terakhir bagi H. Wempy (rhythm guitar),  salah seorang anggota awal Soneta yang mengundurkan diri dan kemudian  membentuk OM. Rohata yang sempat melambungkan nama Ayu Soraya lewat  album Cinta Berpayung Bulan. Selanjutnya posisi rhythm guitar diisi oleh  Lukman.
Cover albumnya Pak Haji berjaket kulit coklat berselempang gitar.
Soneta Volume XVI -Bujangan- (MSC Record)
  Album ini boleh dikatakan sebagai mini album, karena side A dan side B  hanya berisi 5 lagu tersebut (3 di side A dan 2 di side B). Untuk  promosi di tv ditampilkan lagu Bujangan yang di-shoot di Studio Soneta Record.
 Lagu Pesta Pasti Berakhir sempat dipromosikan pada acara Titian Muhibah kerjsama TVRI dan RTM Malaysia. Cover album bergambar close-up wajah Pak Haji tanpa guitarnya.
  Inilah album terakhir Rhoma Irama dan Soneta yang berisi sedikitnya 5  lagu baru, karena selanjutnya dan sampai saat ini Pak Haji hanya merilis  album-album single yang hanya berisi 1 lagu baru dan selebihnya  lagu-lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Thank to:
Sumber Artikel : TonyVanjava
Link : Mbah Google
hosting : 4shared





ada yg belum masuk agan sekalian request kala ada punya judulnya gitar tua ( rhoma irama )
BalasHapusjuragan , mirassantika reQ gua ne...............
BalasHapusversi Remixnya dong,,,
BalasHapussiippp kang epoott.....
BalasHapuslink banyak yg kosong gan mohon dicek.... makasih uploadnya
BalasHapuskok link nya banyak yang kosong! mohon diisi kembali kalau masih ada...!!!
BalasHapusgan banyak yg kosong
BalasHapusOk makasih,,, gak ada yg selengkap ini bro
BalasHapusmuantaaap...thanks ada yang mau bikin orang seneng kayak gini../ma kasih...gan...
BalasHapusKoq album yang instrumentalianya gak ada sih mas???
BalasHapusterima kasih sangat membantu semoga bermanfaat
BalasHapusgan yang berkelana 1 & 2 k' g' ada.?
BalasHapus